Mengapa Waktu Sholat Ditentukan Oleh Allah, Ini Rahasia di Dalamnya
Mei 05, 2020
Edit

Penentuan waktu shalat bukan tidak ada tujuan Allah membagi satu-persatu. Allah memberikan kemaslahatan dan manfaat bagi hamba-Nya.
Penetapan jadwal ibadah wajib dari shalat, puasa, zakat, atau haji, Allah memberi kesempatan untuk melakukannya dengan sempurna.
Syekh Ibnu Athaillah dalam Al-Hikam menjelaskan:
قيد الطاعات بأعيان الأوقات كي لا يمنعك عنها وجود التسويف ووسع عليك الوقت كي تبقى لك حصة الاختيار
“Allah membatasi ibadah pada waktu-waktu tertentu agar sikap menunda-nunda tidak menghalangimu darinya. Ia juga meluaskan bagimu waktu ibadah agar kau tetap mempunyai andil untuk memilih.”
Syekh Syarqawi juga menjelaskan tentang penentuan jadwal ibadah wajib agar orang tidak lagi punya alasan untuk menunda-nunda solat.
قيد) الله (الطاعات) الواجبة عليك كالصلوات الخمس (بأعيان الأوقات) بأوقات معينة ولم يطلق وقتها (كي لا يمنعك عنها وجود التسويف) فإنه تعالى لو أطلقها ولم يعين لها أوقاتا لحملك التسويف على تركها فإنك تتكاسل وتقول حتى أفرغ من حاجتي أصلي لاتساع وقتها فربما مضى يومك أو ليلتك ولم تفعلها بخلاف تقييدها بأوقات معينة فإن ذلك يلجئك إلى تحصيلها ويحجزك عن تفويتها
“(Allah membatasi ibadah) wajib, yaitu sembahyang lima waktu, dan ibadah wajib lainnya (pada waktu-waktu tertentu) dengan waktu yang sudah ditentukan. Allah tidak membebaskan waktu ibadah wajib itu (agar sikap menunda-nunda tidak menghalangimu darinya).
Seandainya Allah membebaskan waktu ibadah dan tidak menentukan waktunya, niscaya penundaan menyebabkanmu lalai dari ibadah wajib tersebut. Kau merasa segan dan berkata, ‘Nanti, sampai selesai urusanku, baru aku shalat’ karena waktunya yang begitu luas. Boleh jadi siang dan malam berlalu sementara kau belum mengerjakan ibadah wajib tersebut. Lain halnya jika ibadah wajib itu ditentukan waktunya.
Penentuan waktu itu yang menyebabkan kau untuk berusaha menunaikannya dan menghalangimu dari luputnya,” (Lihat Syekh Syarqawi, Syarhul Hikam, [Indonesia, Al-Haramain: 2012 M], juz II, halaman 31).
Penentuan waktu itu yang menyebabkan kau untuk berusaha menunaikannya dan menghalangimu dari luputnya,” (Lihat Syekh Syarqawi, Syarhul Hikam, [Indonesia, Al-Haramain: 2012 M], juz II, halaman 31).
Allah memberikan kelongggaran waktu solaat agar hamba-Nya bisa memilih dalam mengerjakan solat, di awal atau di akhir waktu.
kelonggaran waktu solat bertujuan agar hambaNya dapat melaksanakan ibadah dengan sangat sempurna tidak hanya hilangnya kewajiban saja. Dengan waktu yang memadai, seseorang hamba dapat menyiapkan segala persiapan untuk ibadah.
Syekh Syarqawi mengatakan.
ووسع عليك الوقت) أي وسع أوقاتها عليك ولم يضيقها (كي تبقى لك حصة الاختيار) فيمكنك فعلها في أول وقتها أو وسطه أو آخره ولا تعد من المضيعين لها إذا أتيت بها في آخر وقتها مثلا ولتتمكن أيضا من الإتيان بها على الوجه الأكمل
Baca Juga
Kau tidak dianggap sebagai orang yang menyia-nyiakan ibadah ketika kau mengerjakannya di akhir waktu misalnya. Keluasan waktu juga memantapkanmu untuk mengerjakan ibadah wajib itu dengan jalan sempurna,” (Lihat Syekh Syarqawi, Syarhul Hikam, [Indonesia, Al-Haramain: 2012 M], juz II, halaman 31)
Jadi, penentuan waktu ibadah wajib oleh Allah mengandung maslahat dan manfaat bagi orang yang mengerjakannya dan ini bukti kasih sayang-Nya kepada para hamba-Nya