Sebelum Menilai Kekurangan Orang Lain, Pastikan Kamu Sudah Sempurna



Banyak orang terlalu pintar menilai orang lain tetapi terlalu bodoh menilai dirinya sendiri. Ibaratkan ia meludah ke langit, namun ludahnya kembali ke dirinya sendiri

Selalu Intropeksi Diri, Jangan Suka Menilai

Kita seringkali mengomentari orang lain dengan jujur tanpa beban. Mengatakan sejujurnya apa yang menjadi kekurangan atau kelebihan mereka, mengomentari tingkah laku orang lain yang dalam pengamatan kita, memberikan penilaian atas apa yang dilakukan orang lain dan banyak kejujuran-kejujuran yang terlontar tanpa kita sadari.
Dengan mudahnya kita dapat melihat kekurangan dan kelebihan orang lain sehingga mudah pula kita mengatakan kejujuran atas apa yang kita lihat.
Tetapi ketika kita berbicara mengenai diri kita sendiri sulit sekali kita menjadi jujur, bahkan kita akan menolak keburukan yang kita miliki dan mempunyai kecenderungan untuk menganggap kita sudah baik.
Hal inilah yang membuat kita sulit untuk berubah karena kita tidak mau menilai diri kita sendiri. Ketika kita mampu jujur pada diri sendiri barulah kita bisa memahami diri kita dan tentunya ini akan membuat kita menjadi lebih rendah hati.
Jujur pada diri sendiri berarti kita bisa menerima diri kita apa adanya. Kita tahu kekurangan pada diri kita sehingga kita dapat berupaya menyadarinya dan memperbaiki diri kita menjadi lebih baik.
Kita tahu kelebihan diri kita dan kita bisa menguatkan potensi diri ini sehingga kita mempunyai kepercayaan diri yang lebih kuat. Kita juga mampu mengetahui sampai dimanakah kemampuan diri kita sehingga kita menjadi rendah hati.
Mulailah untuk melakukan perenungan diri, lihatlah diri sendiri dengan jujur apa adanya, terimalah diri kita dan berdamailah dengan diri kita.
Amati semua proses hidup kita dan akui semua yang kita rasakan, lepaskan penolakan. Dengan bijaksana kita lepaskan pikiran dan perasaan negatif yang kita miliki, dan berikan penghargaan pada diri jika kita melakukan kebaikan.
Berlatihlah untuk jujur pada diri kita sendiri dengan rajin melakukan perenungan diri.
Luangkan waktu untuk diri kita, ketika kita mampu berdamai dengan diri tentunya kita akan mampu berdamai dengan lingkungan kita.
Energi sejenis menarik sejenis, ketika kita mampu jujur pada diri kita maka kebenaran sejati akan datang pada diri kita.

Jangan Menilai Orang Lain Dari Katanya

Sahabat, setiap orang itu pasti diberi kebebasan untuk menilai orang lain. Penilaian mereka pun berbeda-beda.
• Mereka menilai cara kita berbicara,
• Menilai cara kita berjalan,

Baca Juga

• Menilai cara kita berpakaian,
• Menilai cara kita berpikir,
• Bahkan menilai cara kita memperlakukan orang lain,
Apapun yang kita lakukan pasti akan dinilai oleh orang lain. Tak heran kita memang dituntut untuk selalu sempurna di mata orang lain. Tapi apalah daya kita hanyalah manusia biasa, terkadang ada saatnya kita sedang marah, sensitif, tidak mood, kasar dsb.
Dan tanpa disadari kita langsung dinilai oleh orang yang baru pertama kali bertemu dengan kita. Mereka menilai kita sebagai orang yang pemarah, kasar, baperan dsb.
Dan mereka akan menceritakannya pada orang lain, yang belum mengenal kita. begitu mudahnya orang percaya dengan perkataan orang lain tentang kita tanpa mencari tau yang sebenarnya.
Dan tanpa disadari kita seringkali menjadi manusia kepo, sok tahu dan sok sibuk dengan urusan orang lain, Kita suka gosipin orang lain, ikut-ikutan menyebarkan kabar tentang orang itu padahal berbicara dengannya pun kita tak pernah, kita cuma mendengar kata orang lain,
Kita dengan gampangnya menilai orang lain, seolah kita lebih mengenalnya dari siapapun, kita menjadi ahli menganalisa kehidupan orang lain, kita pandai menilai seseorang memuji dan memaki orang lain, padahal kita tak pernah tahu apa alasan seseorang melakukan sesuatu.
Sahabat, janganlah sekali-kali kita menilai seseorang yang bebannya tidak kita tanggung. Jangan menilai dia yang masalahnya tidak kita hadapi. Lebih baik doakan yang terbaik untuk mereka.
Lihatlah pepatah : Jangan menilai sebuah buku dari sampulnya saja. Pertanyaannya adalah, bisakah kita memahami isi buku hanya dengan sampulnya? atau membacanya sekilas saja? Tentu saja tidak,
Untuk itu, Jangan langsung menjudge/menghakimi orang lain hanya dari apa yang kita lihat atau dengar tanpa tau yang sebenarnya, karena apa yang kita lihat dan kita dengar belum tentu itu benar.
Source: Akhwat Hijrah, Motivasi & Kebaikan Hidup

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel