Ekspor ke Luar Negeri ,Mangga Cirebon Dihargai Rp 1 Juta per Kg

Mangga jenis gedong gincu menjadi salah satu komuditas andalan Kabupaten Cirebon untuk diekspor.

Hari ini, Sabtu (26/10/2019), Bupati Cirebon Imron Rosyadi melepas pengiriman ekspor mangga jenis gedong gincu ke negara Timur Tengah.


Baca Juga


Imron menyebutkan, mangga gedong gincu itu rencananya dikirim ke Kuwait dan Dubai.


Ia bangga dengan adanya komoditas unggulan yang bisa masuk ke pasar internasional. Bahkan, mangga gedong gincu sudah masuk ke sebagian negara-negara Asia, terkecuali Jepang.

“Eropa juga sudah masuk. Tapi Jepang memang sulit. Di sana ketat banget. Kita tetap berikhtiar terus sosialisi dan memperbaiki mutu agar bisa masuk ke Jepang,” katanya.


Menurutnya Jepang menjadi salah satu pasar yang menjanjikan untuk ekspor mangga. Sebab, harga untuk satu kilogram mangga di Jepang bisa mencapai Rp 1 juta.

“Di sana harganya gila-gilaan, bisa Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta per kilo. Ya tapi sangat ketat untuk bisa masuk sana, utamanya kualitas,” katanya.

Untuk satu pengusaha mangga gedong gincu, kata Imron, bisa mengekspor sebanyak 160 kuintal per bulannya.

Namun, ia tak menyebut secara rinci jumlah secara komulatif mangga gedong gincu yang diekspor Kabupaten Cirebon per bulannya.

Selain mangga gedong gincu, Imron menyebut Pemkab Cirebon tengah berupaya agar komoditas lainnya bisa ekspor seperti mangga harumanis dan produk olahan makanan lainnya.


Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon Ali Effendi mengatakan, Kabupaten Cirebon memiliki 9.900 hektare tanaman mangga termasuk pekarangan rumah warga. Untuk satu hektare bisa ditanam sekitar 100 pohon mangga.

“Untuk satu pohonnya itu bisa menghasilkan 56 kilogram, ini untuk pohon yang usianya muda. Kalau usianya 20 tahunan bisa dua kuintal, kalau yang usianya sudah 40 tahunan bisa panen hingga empat kuintal per pohon,” kata Ali.

Saat ini pihaknya tengah berupa untuk menambah luasan penanaman pohon mangga. Termasuk bekerja sama dengan pengelola tol agar di sepanjang jalan melintasi Cirebon bisa ditanam mangga.

“Masih rencananya, akan dibuat regulasinya begitu. Biar mencirikan Cirebon,” katanya.

Acara pelepasan ekspor mangga gedong gincu itu diramaikan juga dengan pameran hasil bumi dan holtikultura yang digelar di Rest Area 229 B Tol Kanci-Penjagan, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Mangga Gedong Gincu merupakan mangga yang sangat diminati oleh masyarakat lokal sampai mancanegara, mangga yang memiliki keistimewaan rasa yang manis segar dan aroma harum yang kuat membuat orang yang telah memakannya selalu ketagihan.




Gedong Gincu menjadi buah mempesona karena warna kulitnya hijau mulus disaat buah masih muda dan akan berganti memerah gincu disaat buah mulai masak, semakin buah terkena sinar matahari langsung maka warna buah semakin merah gincu yang cantik


Ukuran buah tidak terlalu besar hanya seukuran kepalan tangan orang dewasa, rata-rata berat buah sekitar 200 gram, isi satu kilogram sekitar lima buah mangga.



Lokasi tanaman tersebar di wilayah III Cirebon yaitu Indramayu, Cirebon dan Majalengka, tiga kabupaten ini memiliki perkebunan Mangga Gedong Gincu yang cukup luas dan meskipun nama buah ini sama namun disetiap daerah memiliki ciri khas yang berbeda-beda baik rasa, warna buah, ukuran dan aroma.


Tiga Kabupaten (Indramayu, Cirebon, Majalengka) merupakan penghasil buah Mangga Gedong Gincu terbesar di Provinsi Jawa Barat bahkan di Indonesia, produk buah segar sudah tersebar dan tersedia di pasar tradisional, lapak buah, toko buah, Swalayan, sampai Supermarket, bahkan sudah di ekspore ke beberapa negara seperti Jepang, Singapore, Malaysia, Timur Tengah.


Kandungan yang terdapat pada Buah Mangga Gedong Gincu yaitu tinggi dan kaya akan Vitamin C, Vitamin A, protein, serat, gula, lemak, karbohidrat, kalsium, dan zat besi, hal ini sangat baik untuk kecukupan tubuh manusia jika dikonsumsi secara teratur.


Sumber: detik.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel