Cara-Cara Menggugurkan Kandungan Jika Kehamilan Anda Bermasalah
Juni 14, 2019
Edit
Mengggurkan kandungan alias aborsi sering diidentikkan dengan mengakhiri kehamilan yang tidak diinginkan dan merupakan perbuatan yang ditentang banyak orang. Padahal, dalam kasus tertentu, aborsi bisa jadi pilihan terbaik untuk ibu dan janin di dalam kandungan. Terdapat beberapa cara menggugurkan kandungan yang dapat dilakukan di klinik atau rumah sakit ketika ditemukan indikasi medis pada kehamilan Anda. Prosedur yang akan dijalani biasanya bergantung pada usia kehamilan Anda. Simak berbagai cara menggugurkan kandungan secara medis dalam artikel ini.
Dalam kasus tertentu, seseorang boleh menggugurkan kandungannya
Menggugurkan kandungan alias aborsi mungkin menjadi pilihan terakhir bagi sebagian orang. Di Indonesia, hukum aborsi diatur dalam UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi. Dalam undang-undang tersebut dinyatakan bahwa aborsi di Indonesia tidak diizinkan.
Namun, untuk kasus tertentu, seperti kedaruratan medis yang mengancam nyawa ibu dan/atau janin serta korban pemerkosaan, aborsi boleh dilakukan. Sekalipun diizinkan, tindakan aborsi karena adanya masalah kesehatan hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari ibu hamil dan pasangannya (kecuali bagi korban pemerkosaan). Prosedur ini hanya bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan bersertifikat serta melalui konseling dan/atau konsultasi pra-tindakan yang dilakukan oleh konselor yang kompeten dan berwenang.
Berbagai cara menggugurkan kandungan
Seperti yang sudah disebutkan di atas, menggugurkan kandungan dengan tujuan untuk mengakhiri kehamilan yang tidak diinginkan adalah hal ilegal. Namun, apabila harus melakukannya karena kondisi kesehatan yang tak memungkinkan untuk melanjutkan kehamilan, Anda tak perlu khawatir selama mengikuti anjuran dokter. Melakukan aborsi sendiri dapat membawa berbagai masalah kesehatan. Akan tetapi, cara menggugurkan kandungan ini sebenarnya tidak akan berdampak buruk jika dilakukan dengan benar dan dengan pendampingan tim medis. Jadi, pertimbangkan secara matang dan selalu konsultasi ke dokter sebelum memutuskan melakukan prosedur ini.
Secara umum, terdapat dua cara menggugurkan kandungan dengan prosedur medis, yaitu:
1. Obat penggugur kandungan
Cara menggugurkan kandungan yang satu ini biasanya menjadi pilihan utama apabila kehamilan masih berada di usia awal trimester pertama (12 minggu pertama kehamilan). Jika digunakan dengan dosis yang tepat, metode ini dapat bekerja secara efektif hingga 97 persen.
Dua obat yang sering diresepkan dokter untuk menggugurkan kandungan adalah mifepristone (Korlym) dan misoprostol (Cytotec). Kedua obat ini bekerja dengan cara menghambat kerja hormon progesteron, yaitu hormon yang dibutuhkan embrio untuk tumbuh dan berkembang. Obat ini juga akan memicu kontraksi rahim dan mendorong jaringan embrio keluar.
Obat mifepristone dan misoprostol dapat diminum langsung secara oral atau dimasukkan ke dalam vagina. Setelah beberapa jam minum obat tersebut, biasanya seseorang akan mengalami kram perut dan perdarahan hebat. Dibutuhkan waktu sekitar tiga hingga empat hari sampai semua jaringan embrio benar-benar keluar dari tubuh Anda.
Ikutilah dengan cermat anjuran yang diberikan oleh dokter Anda. Segera hubungi dokter jika Anda mengalami perdarahan parah, yang mengharuskan Anda mengganti lebih dari dua pembalut dalam satu jam. Selain itu, segera hubungi dokter jika Anda juga mengalami demam atau gejala mirip flu selama lebih dari satu hari.
Perlu dipahami bahwa tidak semua ibu hamil boleh melakukan metode ini untuk mengakhiri kehamilannya. Terutama jika:
- Anda memiliki alergi terhadap obat tersebut
- Anda mengalami kehamilan di luar rahim (kehamilan ektopik)
- Anda memiliki gangguan pendarahan atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah
- Anda memiliki penyakit hati, ginjal, atau paru-paru
- Anda sedang menggunakan KB spiral/IUD
- Anda telah minum obat kortikosteroid untuk waktu yang lama
2. Prosedur operasi
Prosedur operasi untuk menggugurkan kandungan sebenarnya akan bergantung pada usia kehamilan Anda. Jika berada pada trimester pertama, kemungkinan besar Anda akan menjalani prosedur aspirasi vakum. Sementara itu, apabila berada di trimester kedua (sudah lebih dari 13 minggu kehamilan), Anda kemungkinan akan menjalani prosedur dilatasi dan evakuasi (D&E ). Nah, jika usia kehamilan Anda sudah memasuki trimester ketiga, prosedur yang dianjurkan adalah dilatasi dan ekstraksi (D&X)
Aspirasi vakum
Prosedur ini biasanya dilakukan selama kurang lebih 10 menit. Untuk melakukan prosedur ini, dokter akan meminta Anda berbaring di atas tempat tidur khusus yang memungkinkan Anda bisa menekuk lutut. Dokter akan memasukkan alat yang disebut dengan spekulum ke dalam vagina Anda. Alat ini berfungsi untuk melebarkan vagina sehingga dokter bisa melihat leher rahim Anda. Setelahnya, dokter akan menyeka vagina dan leher rahim Anda dengan larutan antiseptik. Dokter kemudian akan menyuntikkan obat bius ke leher rahim dan memasukkan tabung kecil yang melekat pada mesin isap (vakum) ke rahim Anda. Isi rahim Anda pun dibersihkan.
Prosedur ini hanya boleh dilakukan oleh dokter terlatih, di rumah sakit. Dibandingkan dengan cara menggugurkan kandungan lainnya, prosedur ini terhitung tidak terlalu menyakitkan. Meski begitu, mungkin Anda akan merasa kram perut karena rahim akan berkontraksi ketika jaringan diangkat.
Perlu dipahami bahwa cara menggugurkan kandungan yang satu ini tidak bisa dijalankan untuk semua kasus. Jika ibu hamil mengalami gangguan pembekuan darah, kondisi rahim yang tidak normal, serta terjadi infeksi panggul, aspirasi vakum bukanlah pilihan yang tepat.
Dilatasi dan evakuasi
Cara menggugurkan kandungan yang ini biasanya direkomendasikan dokter ketika usia kandungan sudah memasuki trimester kedua dan janin Anda mengalami masalah serius. Dilatasi dan evakuasi sendiri adalah prosedur yang mengombinasikan aspirasi vakum, forcep (alat penjepit khusus), dan dilatasi kuret. Pada hari pertama, dokter akan membuat serviks melebar agar lebih mudah menghilangkan jaringan kehamilan.
Pada hari kedua, dokter menggunakan forcep untuk mengangkat janin dan plasenta, serta akan menggunakan alat seperti sendok yang disebut kuret untuk mengikis lapisan rahim. Prosedur ini akan menyakitkan, tetapi dokter biasanya akan memberikan obat untuk mengurangi rasa sakitnya. Dokter umumnya membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 20 menit untuk melakukan prosedur ini.
Dilatasi dan ekstraksi
Dilatasi dan ekstraksi adalah prosedur yang dilakukan dokter kita terjadi masalah serius pada ibu dan janin ketika usia kehamilan lebih dari 21 minggu. Secara umum prosedur ini tak berbeda jauh dengan dilatasi dan evakuasi. Bedanya, prosedur ini melibatkan pembedahan untuk mengakhiri kandungan. Jika diperlukan, dokter mungkin akan melakukan induksi persalinan, histerotomi, dan histerektomi.
Ketika seseorang diindikasikan mengalami masalah pada kehamilannya, aborsi kadang menjadi salah satu cara menggugurkan kandungan yang harus ditempuh. Hal itu dilakukan demi keselamatan pasien, tentunya dengan persetujuan si ibu dan pasangannya. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Mengikuti arahannya dengan cermat juga dapat membantu Anda menjalankan prosedur ini dengan risiko yang lebih minim.