7 Tanda dan Gejala Kanker Hati yang Tidak Boleh Anda Sepelekan
Juni 14, 2019
Edit
Sel kanker dapat tumbuh di mana saja, termasuk pada hati (liver) Anda. Jika tidak segera diobati dengan perawatan yang tepat, sel kanker bisa mengganas dan terus merusak jaringan di sekitarnya sehingga menyebabkan komplikasi fatal. Sayangnya banyak orang yang tidak sadar mereka memiliki penyakit ini. Sampai saat ini juga belum ada tes kesehatan yang tersedia khusus untuk mendeteksi kanker hati. Maka dari itu Anda harus tahu apa saja tanda dan gejala kanker hati sedini mungkin lewat ulasan berikut.
Tanda dan gejala kanker hati yang perlu Anda perhatikan
Hati adalah organ penting yang tugasnya menyaring dan membersihkan darah dari zat berbahaya, mencerna lemak, membuat protein, serta menyimpan glikogen sebagai sumber energi. Nah, organ ini terdiri dari berbagai sel. Jika sel hati bekerja atau tumbuh secara tidak normal, kanker hati bisa terjadi.
Kanker hati terjadi akibat sel kanker menyerang langsung organ hati (kanker hati primer) maupun akibat penyebaran sel kanker pada jaringan lain yang sudah mencapai hati (metastasis hati). Kanker hati primer biasanya menimbulkan gejala yang relatif lebih dini dibandingkan dengan kanker metastasis.
Kanker hati memiliki beberapa tipe, namun umumnya menimbulkan gejala umum seperti:
1. Benjolan di perut
Munculnya benjolan keras atau pembengkakan di area bawah tulang rusuk bagian sisi kanan, menjadi awal tanda kanker hati. Benjolan ini kadang tidak menimbulkan rasa sakit, namun akan membuat Anda merasa tidak nyaman. Jika rasa sakit muncul di area perut kiri atas, itu artinya kanker hati sudah menyebabkan limpa membengkak.
2. Nyeri perut sisi kanan
Pembengkakan pada hati yang terus terjadi akan menimbulkan tekanan yang besar pada jaringan atau saraf di sekitarnya. Akibatnya, rasa nyeri akan muncul di sekitar sisi kanan perut.
Anda mungkin akan merasakan sakit perut di sebelah kanan saat menarik napas dalam karena tekanan di bawah tulang rusuk bagian kanan akan semakin membesar.
3. Nyeri pada bahu kanan
Besarnya tekanan akibat pembengkakan yang mengenai saraf bisa menyebar ke area pundak. Sakit bahumenjadi peringatan bahwa area yang bermasalah bukan hanya pada tulang belikat namun bisa juga berasal dari hati.
Meski umumnya rasa nyeri akan muncul di sekitar bahu kanan, beberapa pasien ada juga yang merasakan nyeri di kedua sisi bahu bahkan hingga menjalar ke punggung.
4. Kulit menguning
Perubahan warna kulit, bagian putih mata, dan kuku yang jadi menguning adalah gejala umum dari penyakit kuning (jaundice). Jaundice terjadi akibat penumpukan garam empedu di kulit karena hati sudah tidak berfungsi baik.
Biasanya gejala ini muncul disertai dengan munculnya rasa gatal di kulit karena fungsi hati tidak bekerja dengan baik. Selain itu, beberapa orang dengan kondisi ini mengalami perubahan warna urin menjadi pucat atau keputihan.
Bila dilihat secara keseluruhan, gejala kanker hati hampir serupa dengan kanker empedu (kolangiokarsinoma). Hanya saja, gejala jaundice akan muncul lebih dulu pada orang dengan kanker empedu.
5. Masalah pencernaan dan napas tersengal-sengal
Selain pembengkakan, kanker hati juga akan menyebabkan penumpukan cairan di perut (asites). Kondisi ini membuat perut jadi kembung, kadang membuat perut mual dan beberapa kali muntah.
Gangguan pencernaan ini membuat Anda lebih cepat kenyang dan tidak nafsu makan. Jika dibiarkan, nutrisi yang diperlukan tubuh tidak terpenuhi dan berat badan akan terus menurun.
Selain menimbulkan gangguan pencernaan, cairan yang terus menumpuk bisa memasuki paru-paru dan menyebabkan masalah pernapasan, seperti napas tersengal-sengal.
6. Kelelahan
Kelelahan merupakan gejala umum yang dialami semua pasien kanker. Namun, kelelahan akibat penyakit kanker berbeda dengan kelelahan biasa yang akan hilang jika Anda sudah beristirahat. Kelelahan akibat kanker biasanya menetap selama 6 hingga 12 bulan.
7. Gejala langka
Pada kasus tertentu, kanker hati dapat menimbulkan gejala langka, seperi ginekomastia (payudara pria membesar), hipoglikemia (gula darah rendah), dan testis mengecil, Kondisi tersebut terjadi karena fungsi hati untuk memproduksi hormon-hormon tertentu mengalami gangguan.