Bocah Penghafal Al Quran: Aku Ingin Bareng di Surga Bersama Keluarga
Anak-anak mulai TK hingga SMP di Kota Semarang, tengah berjuang untuk menghafalkan kitab suci Al Quran. Keinginan kuat menghafalkan Al Quran, selain mempelajari agama juga untuk berbakti kepada orangtua agar bisa mengajak masuk surga. Lantunan Ayat 257 Surat Al Baqoroh mengalun merdu dari seorang bocah bernama Nur Hafidz Rafi Al Ghifary, bocah berusia tujuh tahun asal Grobogan, Jawa Tengah.
Dia merupakan salah satu santri penghafal Al Quran di Ponpes Darul Ilmi, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. ia ingin menghafalkan seluruh ayat dan surat Al Quran serta menjadi seorang dai atau pendakwah agama Islam, terlebih setelah orangtuanya meninggal dunia. Setiap penghafal Al Quran bukan hanya mendapatkan jaminan surga, tetapi juga bisa mengajak orangtua dan keluarganya.
Sedikitnya ada 60-an anak TK hingga SMP di ponpes ini yang mengikuti program tahfiz atau hafal Al Quran. Mereka ditargetkan bisa hafal 30 juz selama enam tahun di pondok. Selain program tahfiz, mereka juga mengikuti sekolah formal di luar pondok. Metode tahfiz yang diterapkan sangat ketat, di mana setiap anak wajib setoran hafalan dua blok pada pagi, sore, dan malam hari.
Karena itu, mereka menggunakan hampir seluruh waktunya untuk mengulang bacaan Al Quran. Tangga, halaman pondok, hingga tepi kolam ikan menjadi tempat favorit untuk menghafal. Bukan hanya hafal Al Quran, anak-anak ini juga ditumbuhkan sikap kemandirian dan toleransi.
Mereka terbiasa untuk melipat baju seragam yang telah dikenakan dan berganti pakaian sendiri. Dalam kamar yang rata-rata dihuni 6-8 anak, selalu bersama dan menjaga kerukunan.
“Aku mau bareng di surga bersama keluarga ku,” ujar salah seorang santri bernama Nur Hadidz, Kamis (15/4/2021).
Selain program tahfiz bagi seluruh santri, banyak juga melayani anak-anak kampung setempat yang turut mengaji. Mereka ditargetkan hafal juz amma atau juz 30.
Sumber Artikel: okezone.com