Kisah Perjuangan Yanti; Sopir Angkot di Bandung yang Bawa Bayi saat Kerja

 

Kisah seorang ibu-ibu sopir angkot di Bandung yang narik sambil bawa bayinya di kursi depan sedang ramai diperbincangkan beberapa hari terakhir ini. Sopir angkot tersebut diketahui bernama Nuryanti HR (40) yang kerap disapa Yanti, sedangkan bayinya bernama Adryan.


Awalnya, ibu tiga anak ini bekerja di pabrik. Namun, berkat temannya ia kemudian memutuskan untuk menjadi sopir angkot. Yanti sempat ikut berkeliling naik angkot yang disopiri oleh temannya itu. Ia lalu memperhatikan bagaimana cara mengemudikan mobil dari temannya itu.


Hingga akhirnya, timbul keinginan dalam diri Yanti untuk menjadi sopir angkot juga. Hanya dalam waktu satu pekan, ia akhirnya bisa mengemudikan mobil. Hanya saja, saat awal-awal menjadi sopir angkot di Bandung, Yanti mengaku tak memiliki SIM alias surat izin mengemudi.

Namun Yanti tetap terus mencari nafkah menjadi sopir angkot. Bahkan, saat mengandung sembilan bulan pun, ia tetap narik angkot trayek 09 Cicaheum-Ciwastra.

Saat ditanya mengenai keberadaan suaminya atau bapak dari bayi Adryan, Yanti enggan membasahnya lebih lanjut. Saat ini, ia mengatakan, hanya fokus berjuang untuk membesarkan bayi Adryan.


Hidup sehari-hari

Sehari-hari, Yanti harus pintar-pintar dalam mengatur keuangannya. Ia harus menyisihkan uang untuk beberapa keperluan. Untuk setoran kepada pemilik angkot dan uang bensin, Yanti harus menyisihkan masing-masing Rp 100 ribu per hari.

Ia kemudian juga harus menyisihkan pengeluaran untuk susu, Rp 14 ribu per dus. Setiap bulannya, Yanti juga membayar sewa rumah kontrakan, sebesar Rp 300 ribu.

Belum lagi untuk sewa lahan di mana angkotnya diparkirkan di sebuah halaman dekat rumah kontrakannya. Yanti harus menyisihkan Rp 5.000 per hari untuk sewa lahan parkir.

Perjuangan Yanti sebagai ibu tak berhenti sampai di situ.

Setiap hari, ia harus bangun dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB. Kemudian, ia juga harus mencuci pakaian, masak, dan memandikan Adryan. Barulah pada pukul 06.00 WIB, Yanti bersama bayinya pergi menggunakan angkot di parkiran. Ia mencari nafkah sampai pukul 16.00 WIB.

Karena itu, pukul 17.00 WIB, Yanti sudah kembali ke rumah.

Repotnya saat mengemudi, bukan masalah
Saat mengemudikan angkot, Yanti membaringkan Adryan di jok sebelahnya. Seandainya Yanti terpaksa mengerem mendadak, otomatis ia akan menahan bayi Adryan menggunakan tangan kirinya.

Tak ketinggalan, beberapa botol air mineral, bubuk susu, dan botol susu bayi juga diletakkan tepat di atas dashboard mobil.

Ia kemudian mengelus kening bayinya itu dan tetap fokus mengemudi. Saat bayinya masih menangis, Yanti kemudian memberikan susu ke Adryan. Susu tersebut sebelumnya sudah disiapkan di dalam botol.

Jadi, tangan kanan Yanti memegang kemudi, sementara tangan kirinya memberikan susu. Sesekali, tangan kirinya harus mengganti perseneling atau tuas mengganti gigi mobil.

Sekilas apa yang dilakukan Yanti memang terlihat repot. Namun, ia mengaku menikmati hal tersebut, bekerja sebagai sopir angkot sekaligus mengurus bayinya. []



Sumber artikel 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel