Istri Minta Jatah Duluan Ternyata Bisa Jadi Tiket Masuk Surga, Begini Penjelasannya
Juli 05, 2020
Edit
Istri minta jatah duluan, Radarislam.com ~ Kebanyakan para istri enggan untuk meminta duluan saat ingin berjima' dengan suami. Alasan mereka karena malu atau bisa juga gengsi. Bahkan dalam budaya Timur merupakan hal yang tabu jika istri 'minta' duluan.
Namun perlu Anda ketahui, istri yang minta 'jatah' duluan sudah mengantongi tiket menuju surga. Bagaimana bisa?
Al-Khara’ithy mengatakan Ammarmah bin Watsi-mah memberitahu ‘Abdullah bin Rabi’ah adalah orang yang terkenal di kalangan orang-orang Quraisy sebagai orang yang baik dan selalu menjaga kehormatan dirinya. Namun organ pribadinya tidak bisa berfungsi dengan normal.
Sementara orang-orang Quraisy tidak pernah ada yang memberi kesaksian tentang kebaikan atau keburukannya dalam masalah ini. Lantas ‘Abdullah bin Rabi’ah pernah menikahi seorang wanita. Tapi hanya beberapa waktu berselang, istrinya lari darinya dan kembali ke keluarganya lagi.
Lalu Zainab binti Umar bin Salamah bertanya, ‘Mengapa para wanita itu lari dari anak pamannya?’
“Ada yang menjawab, ‘Karena wanita-wanita yang pernah menjadi istrinya tak mampu membuatnya mampu melaksanakan tugas sebagai suami.’
‘Tak ada yang menghalangiku untuk membuatnya bangkit. Demi Allah, saya adalah wanita berperawakan besar dan bergairah," kata Zainab.
“Maka akhirnya Zainab menikah dengannya,” kata Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah.
Zainab selalu sabar meladeninya dan akhirnya mereka dikaruniai enam anak. Semangat suami bisa surut karena istri yang bersikap dingin dan menahan tangannya dari cengkeraman yang mesra kepada suami.
Sikap dingin ada kalanya karena rasa malu yang menguasai, sementara ia sebenarnya berkeinginan untuk memperoleh kehangatan cinta dari suaminya.
Tapi seperti minuman hangat yang didekatkan pada segelas es, gairah dan kemesraan suami bisa surut oleh dinginnya sikap istri dalam menanggapi usapan sayang dan kecupan cinta suaminya.
Sebaliknya, seorang suami yang sulit terbangkitkan hasratnya dapat menjadi pria yang penuh kehangatan karena istri yang tahu bagaimana menumbuhkan ketertarikan suami kepada dirinya saat melakukan jima.
Rasa malu tidak menghalanginya untuk memberikan kebahagiaan pada suaminya, dan merasakan keindahan berdekatan dengan suami. Karena keindahan dalam berjima' merupakan kenikmatan yang dicintai dan diridhai Allah.
Benarlah nasihat Sayyidina Muhammad Al-Baqir kepada kaum wanita.
“Wanita yang terbaik di antara kamu ialah yang membuang perisai malu ketika ia membuka baju untuk suaminya, dan memasang perisai malu ketika ia berpakaian lagi.”
Seorang suami akan semakin sayang ketika istri mampu membangkitkan semangatnya ketika sama-sama menanggalkan pakaian. Dan ia merasakan cinta semakin mendalam disertai kebahagiaan dan keinginan untuk memberikan ketenteraman ketika ada rona merah di wajah istri setelah ia menutupi tubuhnya dengan pakaian kembali. Inilah sebagian di antara rahasia-rahasia.
Insya Allah, seorang istri yang mau membuat suaminya bergairah akan memperoleh ridha dan barakah-Nya.