Didi Kempot: Mualaf, Rencana Umroh, dan Meninggal di Bulan Suci



Didi Kempot kini telah meninggal dunia di usianya yang ke-53 tahun. Seperti diketahui, pelantun lagu “Ambyar” tersebut sempat mengalami sesak napas serta diduga kena serangan jantung pada Selasa (5/5) sekitar pukul 07:30 WIB.
Meskipun telah dilarikan ke Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah sejak Kamis (4/5) malam, namun nyawa Didi akhirnya tak tertolong.
Kepergian penyanyi campursari yang dijuluki sebagai The Godfather of Broken Heart tersebut membuat publik terkejut sekaligus merasakan duka mendalam.
Sosok Didi juga dikenal sebagai pribadi yang rendah hati serta religius. Hal ini diungkapkan oleh sahabat Didi sekaligus pemilik Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta, Gus Miftah.
Menurut Gus Miftah, Didi dan sang istri yang bernama Yan Vellia sering mengaji ke pondok pesantrennya.
‘Mas (Didi), jenengan janji to mau ngaji ke pondok lagi.’ Sebelum viral, almahrum bersama istri dan krunya sering ngaji ke pondok,” ungkap Gus Miftah di Instagram miliknya pada Selasa (5/5). “Sampai suatu saat beliau pernah telpon saya, ‘Mbok kulo didongakke supoyo bisa viral to gus (Tolong saya didoakan agar menjadi viral gus)’.”

Gus Miftah pun hanya bisa merelakan Didi dipanggil Yang Maha Kuasa dan memberikan doa.
Terakhir kali ngaji dan nyanyi bareng diresepsi pernikahan gus @alamudin.dr. Hari ini kamu berpulang mas, aku melihatmu sebagai orang yang baik. Atiku ambyar mas, tapi aku kudu ikhlas selamat jalan saudaraku. Alfatihah,” sambung Gus Miftah.
Sementara itu, Didi diketahui merupakan seorang mualaf sejak menikah dengan sang istri di tahun 1997 lalu.
Usai menjadi mualaf, adik mendiang Mamiek Prakoso tersebut juga diketahui sempat mengutarakan keinginannya untuk menjalankan ibadah umrah bersama keluarga ke Tanah Suci.
“Terakhir beliau ingin umrah bareng Ibu yang ada di Ngawi, tetapi beliau belum tahu kapan, ngajak saya untuk mendampingi,” ungkap Gus Karim selaku sahabat Didi pada Selasa (5/5) di Rumah Sakit Kasih Ibu. “Keinginan itu diungkapkan sebelum bulan puasa, lalu diutarakan almarhum lagi saat penggalangan dana.”
Namun rencana Didi untuk umrah bersama keluarganya batal terwujud karena terhalang pandemi virus corona (Covid-19). Semasa hidupnya, Didi dikenal oleh Gus Karim sebagai orang yang rajin berpuasa.
“Sudah disampaikan ke Habib Syech, beliau ternyata juga sering ketemu di bandara. Habib Syech meminta (Didi berangkat umrah) setelah Covid-19 saja,” cerita Gus Karim. “Yang jadi kenangan saya beliau sering main ke pondok. Selama di pondok beliau puasa terus, insya Allah puasa terus.”
Sumber: wowkeren.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel