5 Keutamaan Malam Lailatul Qodar, Malam 1000 Bulan
Mei 12, 2020
Edit
Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan ampunan. Penuh berkah. Penuh maghfiroh dari Allah. Di bulan ramadhan juga terjadi banyak peristiwa bersejarah, termasuk turunnya al-Qur’an.
Dalam surah Al-Baqarah ayat 185 telah jelas diterangkan bahwa Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”. (QS. Al-Baqarah: 185)
Al-Qurtubi dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat di atas adalah nash yang menjelaskan turunnya Al-Quran pada bulan Ramadhan.
Malam Nuzulul Quran yang jatuh pada malam ini, 17 Ramadhan adalah malam yang penuh dengan kemuliaan.
Selain sebagai malam diturunkannya Al-Quran ke langit dunia, keutamaan lain dari malam lailatul qadar yaitu:
Pertama, lebih baik dari 1.000 Bulan
Allah Swt berfirman:
Allah Swt berfirman:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan”. (QS. Al-Qadr : 3)
Dalam tafsir al-Thabari disebutkan bahwa Mujahid berpendapat bahwa kata ‘lebih baik dari seribu bulan’ adalah amal, puasa, dan shalat malam yang dikerjakan di malam itu lebih baik dari amalan yang dilakukan selama 1.000 bulan.
Kedua, Ampunan Dosa
Dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a disebutkan bahwa Rasulullah Saw bersabda:
Dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a disebutkan bahwa Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni”. (HR. Bukhari)
Ketiga, Penuh Berkah.
Allah berfirman;
إِنَّآ أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُّبَارَكَةٍ
“ Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi”. (QS. Al-Dukhan : 3)
Para ulama tafsir, salah satunya al-Qurtubi dalam tafsirnya menyebutkan bahwa yang dimaksud ‘malam yang diberkahi’ pada ayat tersebut adalah malam lailatul qadar yaitu malam dimana diturunkannya Al-Quran.
Keempat, Turunnya Para MalaikatFirman Allah;
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan”. (QS. Al-Qadr : 4)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan banyaknya malaikat yang turun pada malam itu menandakan banyaknya berkah yang turun pada malam itu, karena malaikat turun bersamaan dengan turunnya berkah.
Kelima, Pencatatan Takdir Tahunan.
Allah berfirman;
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah”. (QS. Al-Dukhan : 4)
Maksudnya adalah segala perkara yang berhubungan dengan kehidupan makhluk seperti: hidup, mati, rezeki, untung baik, untung buruk dan sebagainya.