LIPI: dari Spons Laut sampai Teripang bisa untuk Obat Kanker

Seorang warga menunjukan hasil tangkapannya di Pantai Pulau Pasir, Lombok, 3 Agustus 2019. Warga memanfaatkan surutnya air laut untuk mencari kerang hijau, teripang dan bintang laut untuk dikonsumsi dan makanan lobster. TEMPO/Fajar Januarta\
Di tengah gencar pemberitaan tentang bajakah sebagai obat kanker, LIPI sedang meneliti sejumlah organisme laut yang berpotensi untuk bahan antikanker dan pencegahan kanker.
Organisme tersebut adalah spons laut seperti jenis Melophlus sarassinorum asal perairan Makassar, mikroba yang berasosiasi dengan spons laut dan mikroba laut dalam, teripang termasuk teripang pasir dan teripang emas, ikan dan alga.
"Saat ini LIPI mengoleksi 50 jenis teripang untuk melakukan identikasi senyawa aktifnya dan aktivitas anti kanker," demikian laman resmi LIPI.
Menurut LIPI, selain sebagai bahan antikanker, fauna laut juga dapat menjadi sumber pangan untuk mencegah kanker, contohnya adalah makroalga atau rumput laut dan ikan.
Senyawa antikanker potensial dari rumput laut antara lain klorol, karotenoid, asam fenol, mycrosporine like amino acid (MAA), avonoid, alkaloid, saponin, polisakarida tersulfasi.
Spons laut dan teripang memiliki potensi besar untuk pengobatan kanker, sementara alga dan ikan berpotensi untuk pencegahan kanker.
Spons laut dapat digunakan sebagai bahan obat kanker untuk kanker leukimia, sementara teripang dapat digunakan sebagai bahan antikanker untuk kanker payudara dan kanker ovarium.

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel