Dibawa Kondangan Orang Tuanya, Pipi Bayi Ini Luka Parah!

dermatitis-atopik-kulit-bayi-doktersehat

Viral Pipi Bayi Hancur Setelah Dibawa ke Kondangan

Sebenarnya, sang ayah menceritakan kisah buah hatinya pada 2016 silam, namun hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi setiap orang tua, khususnya yang memiliki anak bayi agar tidak mudah membiarkan orang lain menyentuh atau mencium buah hatinya dengan sembarangan karena dampaknya cukup mengerikan.
Dalam unggahannya, disebutkan bahwa R masih berusia 6 bulan dan saat itu adalah untuk pertama kalinya dibawa ke acara pernikahan kerabatnya. Karena R masih terlihat lucu-lucunya, banyak tamu di acara pernikahan tersebut yang gemas sehingga memegang, mencubit pipi, hingga mencium R. Sebenarnya, sang ayah dan ibu cukup resah dengan hal ini namun mereka tak kuasa melarang orang lain memegang buah hatinya. Mereka hanya bisa mengelap pipi dan bagian tubuh R demi mencegah paparan kotoran atau kuman.
Sayangnya, di malam hari setelah acara tersebut, pipi R mulai muncul ruam-ruam kemerahan. Sang ayah dan ibu kemudian memberikan lotion demi mengatasinya, namun kondisinya justru semakin memburuk. Berhari-hari kemudian, ruam-ruam kemerahan ini terlihat berair dan membuat gatal-gatal sehingga R pun terus menggesek-gesekkan pipinya.
Akhirnya, luka ini terlihat seperti luka bekas terkena knalpot sepeda motor hingga dagingnya kelihatan. Setelah diperiksakan ke dokter, barulah diketahui bahwa sang bayi terkena dermatitis atopik yang cukup parah dan tak bisa diatasi. Biaya pengobatannya bahkan mencapai jutaan rupiah.
Beberapa minggu kemudian, kondisi R semakin membaik dan gejalanya menurun. Memang, kondisi ini tidak bisa disembuhkan, namun ayah dan ibu R sebisa mungkin menjaga kebersihan buah hatinya agar gejalanya tidak lagi kambuh.
Sang ayah pun meminta siapa saja untuk tidak sembarangan mencium atau menyentuh bayi orang lain, apalagi jika tangannya masih dalam kondisi kotor demi mencegah hal-hal seperti ini.

Apa Itu Dermatitis Atopik?

Dermatitis atopik adalah masalah kulit kronis yang bisa memicu sensasi gatal-gatal yang cukup parah dan bisa menghilang setelah beberapa saat. Masalahnya adalah kondisi ini bisa menyebabkan gejala seperti peradangan, gatal-gatal, kulit kering, hingga pecah-pecah. Gejala ini bisa terjadi di kulit kepala, dahi, dan bagian kulit wajah lainnya.
Rasa gatal yang disebabkan oleh masalah kesehatan ini bisa menyebabkan penurunan kualitas tidur dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain itu, mereka yang menderita dermatitis atopik juga biasanya memiliki kondisi alergi lainnya layaknya asma.
Pakar kesehatan menyebut dermatitis atopik banyak menyerang bayi dan balita. Kondisi ini bisa berlanjut hingga usia dewasa. Mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan masalah eksim atau alergi cenderung rentan mengalami masalah kesehatan ini.

Penyebab Dermatitis Atopik

Pakar kesehatan menyebut mereka yang memiliki kondisi alergi seperti asma atau alergi makanan cenderung rentan terkena dermatitis atopik. Mereka yang memiliki kadar immuniglobulin E tinggi di dalam darah juga rentan terkena kondisi ini. Hanya saja, ada berapa hal lain yang juga bisa menjadi pemicu gejalanya.
Berikut adalah beberapa pemicu tersebut.
  1. Terkena iritan

Beberapa bahan yang bisa memicu iritasi pada kulit seperti lotion, sabun, deterjen, dan shampoo bisa menjadi penyebab datangnya gejala dermatitis atopik.
  1. Faktor alergen

Alergi pada cuaca dingin, tungau, bulu hewan, serbuk sari, atau bahkan debu bisa menyebabkan datangnya gejala masalah kesehatan ini.
  1. Alergi pada makanan tertentu

Jika kita alergi pada beberapa jenis makanan seperti telur, kacang tanah, susu, dan lain-lain, mengonsumsinya juga bisa memicu gejalanya.
Sembarangan memegang kulit bayi memang bisa menyebabkan iritasi. Melihat fakta ini, sebaiknya kita tidak sembarangan menyentuh bayi meski merasa sangat gemas.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel