Akibat Selingkuh, Seorang Ibu Lahirkan 2 Bayi Kembar Beda Ayah
Juni 11, 2019
Edit
Seorang perempuan di Kota Xiamen, China, melahirkan sepasang bayi kembar yang tidak mirip. Bahkan kedua bayi tersebut tampak sangat berbeda satu sama lain.
Ternyata, setelah melalui hasil tes DNA, terungkaplah bahwa kedua bayi kembar tersebut memiliki DNA yang berbeda. Pendek kata, kedua bayi kembar tersebut memiliki ayah biologis yang berbeda.
Pada akhirnya, perempuan yang tak diungkapkan namanya itu mengakui bahwa dirinya telah berselingkuh dari suaminya. Dia telah melakukan hubungan seks dengan pria lain.
Situs berita China, Strait Herald, memberitakan bahwa kisah perselingkuhan ini bisa terungkap ketika pasangan suami-istri itu pergi untuk mendaftarkan kelahiran si kembar di sebuah kantor polisi setempat. Untuk menyelesaikan pendaftaran, tes paternitas berupa tes DNA harus dilakukan sebagai bukti bahwa kedua anak kembar tersebut adalah memang anak kandung mereka.
Zhang, direktur Pusat Identifikasi Forensik Fujian Zhengtai, institusi pemerintah China yang menjalankan tes paternitas untuk kedua bayi kembar itu, menceritakan bahwa si suami memang telah heran dan curiga karena kedua anak kembarnya terlihat sangat berbeda, tidak mirip sama sekali.
Saat hasil tes DNA atas kedua bayi kembar tersebut keluar, si istri tidak langsung mengakui bahwa dirinya telah berselingkuh dari suaminya. Bahkan si istri sempat berusaha menutupi tindakannya dengan menuduh suaminya telah memalsukan hasil tes.
Namun, hasil tes tersebut dinyatakan benar-benar asli sehingga si istri tidak bisa mengelak lagi dan akhirnya mengakui bahwa dia telah berselingkuh dengan pria lain.
Setelah mengetahui bahwa dirinya hanyalah ayah dari salah satu bayi kembar itu, si suami sangat marah kepada si istri. Zhang menuturkan, si suami memutuskan hanya akan membesarkan salah satu anak kembar yang merupakan anaknya sendiri, bukan anak dari lelaki lain.
Superfekundasi Heteropaternal
Kondisi kelahiran sepasang kembar dengan ayah yang berbeda sangat jarang terjadi. Kondisi ini dikenal juga sebagai superfekundasi heteropaternal.
Hal ini dapat terjadi, pertama, jika seorang perempuan melakukan hubungan seks dengan dua pria berbeda dalam rentang waktu yang sangat singkat, sebagaimana dilansir The Guardian.
Atau yang kedua, jika seorang perempuan melepaskan dua sel telur yang terpisah dalam beberapa hari tapi masih dalam siklus reproduksi yang sama. Dan perempuan itu kemudian melakukan hubungan seks dengan dua pria berbeda.
Karena sel sperma dapat bertahan di dalam saluran di saluran reproduksi perempuan selama beberapa hari, maka sangat mungkin terjadi dua pembuahan dalam waktu yang hampir sama.
Sejauh ini baru ada dua studi yang membahas soal kejadian superfekundasi heteropaternal. Dua studi ini dibuat pada tahun 1990-an.
Salah satu studi mengestimasi bahwa kejadian superfekundasi heteropaternal terjadi pada 1 dari 13.000 kelahiran bayi kembar. Namun angka pastinya tentu tak bisa diketahui karena kejadian semacam ini baru bisa benar-benar diketahui dan dibuktikan jika sudah melalui tes DNA.