7 Tanda Bayi di Dalam Kandungan Meninggal
Juni 14, 2019
Edit
Setiap ibu hamil tentu ingin menjaga bayi di dalam kandungan tetap sehat dan tumbuh optimal. Karenanya, ibu hamil rela mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Namun kadang-kadang memang ada hal yang bisa terjadi di luar kendali, di antaranya bayi di dalam kandungan yang berhenti berkembang bahkan sampai meninggal.
Risiko itu memang dapat terjadi karena berbagai alasan. Secara medis, disebut sebagai keguguran jika terjadi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu dan kematian janin dalam rahim (KJDR) jika lebih dari 20 minggu.
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya keguguran atau KJDR, seperti infeksi, masalah pada plasenta, bayi terlilit tali pusar, dan lain sebagainya. Setiap ibu hamil harus mewaspadai tandanya. Segera temui dokter bila Anda mengalami salah satu atau lebih tanda-tanda ini:
1. Terjadi Pendarahan
Baik keguguran atau KJDR, umumnya ditandai dengan terjadinya pendarahan dari vagina. Namun tak berarti semua pendarahan merupakan tanda bayi di dalam kandungan meninggal. Munculnya bercak darah memang sering terjadi pada masa awal kehamilan. Namun bila darah yang keluar banyak dan terus-menerus, artinya ada yang tak beres.
2. Demam, Pusing dan Kram Perut
Tubuh Anda akan segera memberi sinyal bila ada yang salah pada kandungan Anda. Mengutip laman Live Strong, jika keguguran disebabkan oleh infeksi biasanya akan menimbulkan demam. Jika Anda merasakan demam, pusing, dan kram perut bersamaan, segera periksakan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
3. Tak Ada Pergerakan Janin
Janin yang sehat akan aktif bergerak di dalam rahim. Gerakan janin mulai terasa pada minggu ke-15 atau 16 kehamilan. Seiring bertambahnya usia kehamilan, frekuensi dan kekuatan gerakan semakin bertambah. Jika biasanya si kecil aktif pada momen-momen tertentu lalu tiba-tiba Anda tidak merasakan gerakannya, Anda boleh mencurigainya. Apalagi jika sudah terjadi selama beberapa hari, Moms.
4. Cairan ketuban Merembes
Keluarnya cairan ketuban merupakan salah satu tanda persalinan sudah dekat. Sebaliknya, bila keluar sebelum waktunya adalah tanda bayi berhenti berkembang. Ini karena salah satu tanda bayi di dalam kandungan yang seharusnya adalah bila ia dikelilingi cairan ketuban.
5. Hormon HCG Menurun
Saat hamil, tubuh Anda memproduksi hormon HCG. Hormon ini akan terus naik sampai usia kandungan 16 minggu, lalu akan stabil sampai waktunya bersalin. Alhasil Anda akan merasa mual pada trimester pertama, tapi hal ini pertanda kehamilan berjalan normal. Sementara bila kadar HCG tidak seperti yang seharusnya atau menurun, Anda perlu waspada.
6. Payudara Mengecil
Ketika Anda hamil, bukan cuma perut yang membuncit tapi payudara Anda juga ikut membesar dan sensitif seperti saat pra menstruasi. Sebaliknya bila yang terjadi pada Anda, itu karena berkaitan dengan hormon kehamilan yang telah terhenti.
7. Detak Jantung Janin Tak Terdeteksi
Kalau Anda punya stetoskop di rumah, gunakanlah untuk memantau detak jantung janin. Bisa juga menggunakan aplikasi yang mudah diunduh di ponsel. Bila sewaktu-waktu khawatir tiba-tiba tak terdeteksi oleh Anda, segera kunjungi dokter.
Dokter kandungan akan memastikan kondisi janin lewat mesin cardiotocography, yakni alat untuk mendeteksi detak jantung bayi di dalam kandungan. Jika tak terdeteksi detak jantung janin, artinya memang sudah tidak ada kehidupan dalam rahim.